Sejarah

Program Studi Media dan Komunikasi Program Magister berdiri dari kebutuhan alumni Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga untuk melanjutkan studi pascasarjana, seiring dengan meningkatnya tuntutan kompetensi di bidang media digital. Untuk memastikan relevansi keilmuan, tim penyusun proposal melakukan studi banding ke Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang memiliki Master of Communication (Media and Management), ke University of the Philippines Diliman, serta ke Program Magister Kajian Media dan Budaya UGM Yogyakarta dan Magister Ilmu Komunikasi UNDIP Semarang.

Bidang ini tergolong rumpun kajian baru yang dibuka oleh Kemendikbud, sehingga jumlah perguruan tinggi yang memiliki program sejenis masih sangat terbatas. Saat itu hanya Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang memiliki Program Magister Media dan Komunikasi di bawah naungan Dikti. Fakta ini memperkuat urgensi pendirian program studi di UIN Sunan Kalijaga, khususnya di lingkungan pendidikan tinggi Islam, mengingat tingginya kebutuhan tenaga ahli media dan komunikasi yang disampaikan oleh mitra kerja sama maupun calon pengguna lulusan.

Selain benchmarking, tim penyusun juga mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) pada Maret 2022 untuk membahas Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Hasil FGD tersebut menjadi rujukan dalam merancang profil lulusan sekaligus sistem penjaminan mutu sesuai dengan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Dengan landasan ini, Program Studi Media dan Komunikasi Program Magister UIN Sunan Kalijaga diusulkan sebagai program pascasarjana yang mengintegrasikan media, komunikasi, dan keislaman, dengan orientasi pada kebutuhan global era digital.

Visi Misi:
 
VISI
Menghasilkan lulusan magister yang unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan Keislaman dan peradaban di bidang media dan komunikasi di tingkat nasional di tahun 2030
 
MISI
1. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran Media dan Komunikasi yang inovatif, jujur, independen, profesional, dengan pendekatan lintas disiplin tanpa meninggalkan  nilai-nilai Islami;
 
2. Melakukan penelitian ilmiah dan analisis kritis hasil penelitian di bidang Media dan Komunikasi yang berbasis transdisipliner pada lembaga formal dan non-formal;
 
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan memandirikan dan memecahkan masalah bidang media dan komunikasi menggunakan pendekatan yang transdisipliner pada lembaga formal dan non-formal; 
 
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas melalui kerja sama dan networking internasional dan nasional dalam bentuk pendidikan dan penelitian, serta pengabdian masyarakat dengan lembaga formal dan non-formal.
 
Visi dan Misi program studi Media dan Komunikasi Program Magister tersebut, disusun berdasarkan visi dan misi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Terlepas dari adanya kekurangan berupa, belum adanya pembaruan selama 2 dekade ini, akan tetapi tidak terlalu memunculkan masalah yang signifikan. Tinggal nanti di implementasinya, bisa dimodifikasi agar sesuai dengan visi dan misi tersebut sekaligus dengan perkembangan riil di lapangan.
 
Temuan pada Prodi Media dan Komunikasi, terkait riset yang masih belum terlihat tema keislamannya, akan kami usahakan untuk dapat mempublish hasil riset yang bertema ilmu umum tapi memiliki ruh keislaman sekaligus Integrasi dan Interkoneksi. Malah sebenarnya, saya masih menunggu penerbitan publikasi saya di Jurnal Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Diponegoro, yang memiliki tema besar peran Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta dalam mengimplementasikan moderasi beragama di daerah masing-masing. Saat ini masih tahap review oleh reviewer jurnal tersebut. Fakta ini menjadi bukti nyata, bahwa Prodi Media dan Komunikasi program magister memiliki semangat yang sama dengan fakultas. 
 
Begitu pula dengan pengajaran dan pengabdian pada masyarakat. Akan selalu kami sesuaikan dengan ruh keislaman dan semangat integrasi interkoneksi.